Share

Launching Paslon Abah Anton-Dimyati Ayatulloh, Bakal Atasi Permasalah Kota Malang lewat 9 Proritas Ini

Usia mendapatkan nomor urut 3, launching pasangan calon (paslon) Abah Anton-Dimyati Ayatulloh (Abadi) dilakukan di Robusto Cate, Kelurahan Dinoyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, (23/9/2024). Abadi langsung tancap gas, membeberkan 9 prioritas dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di Kota Malang.

Hal tersebut diungkapkan Abadi dengan penuh menggebu-gebu di hadapan awak media. Dari sembilan prioritas yang menjadi fokus permasalahan, terbagi menjadi dua skala prioritas wajib, tiga skala prioritas utama, serta 4 prioritas pendukung. “Yang menjadi dua skala prioritas wajib, adalah pendidikan dan kesehatan,” ungkap Abah Anton.

Bagi Abadi pendidikan formal dan non formal merupakan hal yang penting. Hal ini berkaca pada dihantuinya bagi orangtua yang memberikan pendidikan untuk anak di Kota Malang.

“Permasalahan masyarakat kita hari ini, sehingga Abadi memberikan solusi terbaik lewat program pendidikan formal dan non formal,” terang mantan Wali Kota Malang periode 2013-2018.

Serta memanfaatkan SDM yang tentunya memiliki potensi besar agar cepat menyelesaikan persoalan masalah yang ada di Kota Malang. Karena itu ke depan, sinergi pemerintah dengan akademisi bakal kembali dijalankan oleh Abah Anton.

“Tahun 2013-2018 mencanangkan kerjasama dengan 32 kampus, satu hal yang perlu dilanjutkan. Apalagi di sini ada 60 kampus, sehingga memperbesar kerjasama dengan akademisi dengan pemerintah,” imbuh Abah Anton.

Kemudian bidang kesehatan, Abadi berencana melanjutkan program Abah Anton sebelumnya. Diantaranya, bakal memberikan pelayanan penuh di puskesmas. Abadi juga berkeinginan puskesmas membeberkan perkembangan lewat pelaporan secara rutin setiap se-Minggu sekali. 

Kemudian puskesmas tidak diperbolehkan untuk menarik pungutan kepada masyarakat. “Satu gebrakan lagi gak boleh ditarik biaya, pendaftaran di puskesmas gratis,” tambah Abah Anton.

Selanjutnya Abadi bakal melakukan tiga skala prioritas utama yakni, banjir, macet, dan parkir. Tiga masalah ini yang menjadi keluhan masyarakat hingga saat ini, belum teratasi.

Meski memiliki nantinya anggaran minim, Abadi berkomitmen tetap akan berjalan mengatasi persoalan tersebut. Melihat volume kendaraan saat ini semakin tinggi, namun jalan tak banyak perubahan.

“Tim Abadi ada solusi dengan minimnya anggaran. Melalui satu program fungsi jalan adalah untuk kendaraan. Jalan tetap isinya luar biasa parkir, pkl, dan sebagainya tim Abadi segera merusmukan untuk perubahannya,” ucap Abah Anton.

Ke depan master plan tiga permasalahan bakal dibuat untuk memberikan solusi. Seperti masalah parkir, juru parkir yang merupakan salah satu mata pencaharian warga Kota Malang tidak akan dihilangkan tapi ditata kembali.

“Parkir ini utama kami dalam mengembalikan fungsi jalan, tapi tidak menghilanhkan mata pencaharian tapi meningkatkan pencaharian,” ujar pria yang juga pengusaha.

Kemudian ada empat skala prioritas pendukung. Diantaranya ekonomi kreatif untuk meratakan perekonomian di lima kecamatan. “Bagaimana bisa meratakan ekonomi kreatif di setiap kecamatan,” ungkap warga Kelurahan Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru.

Lalu meningkatkan pemberdayaan UMKM, hingga one stop service pelayanan. One stop service diberikan agar pelayanan tidak harus beberapa pintu, tapi satu pintu bisa terselesaikan.

“Dengan kebersamaan kita bisa dengan  kerjasama stakeholfer bisa menyelesaikan permasalahan yang ada di Kota Malang, untui kesejahteraan masyatakat,” harap Abah Anton.